Penyakit sistemik dapat menjadi salah satu faktor predisposisi timbulnya kelainan mukosa rongga mulut. Berbagai kondisi sistemik seseorang dapat terlihat dari keadaan rongga mulutnya. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit sistemik yang bermanifestasi dalam rongga mulut.
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa
darah melebihi normal (hiperglikemia) karena adanya gangguan metabolisme
glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relative.
Gejala-gejala yang timbul pada rongga mulut penderita diabetes
1. 1. Xerostomia (Mulut Kering)
sumber : https://images.app.goo.gl/dPpL2mbwT6ZJsoP77
Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang.
2.
Karies gigi
sumber: https://images.app.goo.gl/2Smb7RKAsqCqWk9K9
Risiko terjadinya karies gigi atau lubang
pada gigi pasien diabetisi meningkat. Hal ini karena adanya gangguan
pengecapan, terutama untuk rasa manis, menyebabkan diabetisi cenderung untuk
makan makanan yang manis. Seperti yang telah kita ketahui, makanan yang manis
banyak mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi oleh bakteri yang
menyebabkan lubang gigi.
3.
Penyakit periodontal
sumber : https://images.app.goo.gl/mrfphQW5mo95eYDh9
Tingkat keparahan penyakit periodontal
berhubungan dengan durasi diabetes mellitus, adanya komplikasi diabetes
mellitus, kontrol glikemik yang buruk, dan hiperglikemia. Sebaliknya, radang
pada jaringan periodontal pun dapat memicu terjadinya diabetes mellitus dan
memengaruhi kontrol glikemik serta komplikasi diabetes.
4. Infeksi jamur candida
sumber : https://images.app.goo.gl/diP85Hr85Z337Mhn8
Infeksi jamur Kandida merupakan infeksi jamur
yang paling sering ditemukan pada diabetisi. Tingginya konsentrasi gula di
dalam air liur, berkurangnya produksi air liur dan komponen anti jamur di dalam
air liur, menurunnya respon imun terhadap infeksi jamur, dan peningkatan
reseptor gula di epitel akibat tingginya gula di dalam air liur menyebabkan
peningkatan risiko infeksi Kandida pada diabetisi.
5.
Sindrom mulut terbakar (Burning Mounth Syndrom)
Tidak jarang pula diabetisi datang dengan
keluhan adanya rasa panas seperti terbakar di dalam mulut. Hal ini dapat
disebabkan oleh kontrol gula darah yang buruk, perubahan metabolik mukosa
rongga mulut, Angiopati, infeksi Kandida, dan Neuropati.
sumber : Rohani B. Oral manifestations in patients with diabetes mellitus. World J Diabetes. 2019; 10(9): 485-489